Chapter 3 Secret Of The Gold And The Blood

Title : (FF) Secret Of The Gold And The Blood

Rating : NC 21GS / smut/

Cast : YunJae, YooSu, Changmin

Author : Galaxyredocean a.k.a Raing

Genre : Romance, History (fiksi & fantasy), angst, mystery

Language : Bahasa Indonesia

Chap : 1- 9

Seong menggeram pelan, menarik sumpit yang berada di ikat pinggang nya, menaruh sebuah jarum dan melalui lubang dipintu mengarahkan nya ke leher Lady Miemi yang hanya mengenakan pakaian dalam putih nya.

Cleepp… bunyi jarum menancap tepat di leher Lady Miemi, seketika tubuh itu langsung tumbang tertidur di lantai, Lady Je dan Seong perlahan-lahan membuka pintu, melangkahi pakaian luar Lady Miemi berserakan di lantai, Seong menekan satu titik di leher Lady Miemi dan mencabut jarum milik nya dari leher lady Miemi, “rasakan dasar wanita penggoda, kau akan tidur sampai besok siang”, Seong terkikik dalam hati, lalu mereka berdua mengangkat Lord Youno yang sudah mabuk tak berdaya.

“Pergiii… Pergiii… jangan dekati aku !” Youno meracau-racau tidak karuan, yang dikira nya Lady Miemi sedang mendekati nya.

“Yunniee… ini aku Boo.” Lady Je berbisik pelan dan mengibas-ngibas hidung nya mencium bau arak yang sangat kuat dari mulut Lord Youno.

“Oohh… Boo… kemarilah say…..” Youno berisik sekali hingga mulut nya di bekap oleh tangan Lady Je.

“Ayo Seong kau angkat Lord Youno dari sebelah sana.. ughh berat nya !” Lady Je merangkul kan lengan Youno ke pundak nya, mereka berdua berjalan tertatih tatih menyeret tubuh berat itu.

“mmppphh.. Boo…!” Lord Youno kembali bersuara ketika mereka bertiga baru keluar dari pintu.

“Shhhtt….” Lady Je menyuruh Youno diam, karena dia mendengar suara langkah seseorang yang di hafal nya berjalan diatas atap.

“Hong So.. kau kah itu ?” Lady Je berbisik agak keras ke atas atap rumah.

Tubuh pengawal Lord Youno itu turun dengan satu lompatan halus tanpa suara, segera menghampiri dua orang yang berpakaian hitam dengan penutup wajah, sedang memapah tuan nya yang mabuk.

“Nona.., biarkan saya yang membawa Tuan Muda” Hong So merangkul dan memapah tuan nya menuju kamar tidur, dimana Woo sang pelayan setia sedang menunggu gelisah kedatangan Hong So.

Lady Je dan Seong mengangguk kepada Hong So, mereka pun pergi melompat pagar dan dalam sekejap sudah berada di atap rumah, berjalan kembali ke kamar nya.

(Author pov : aigooo.. Yunnie hampir aja di perkosa sama Lady Miemi !)

Diperjalanan

Derap kaki tujuh pasang ekor kuda berlari dengan lincah nya menyusuri jalan pegunungan, meninggalkan jauh rombongan dibelakang mereka serta tandu yang isi nya pelayan Lady Je, penghuni nya sendiri sedang tertawa-tawa diatas kuda dengan samaran nya berpakaian pria.

Mereka segera berpamitan kepada Lord Choikang pada saat matahari terbit, Lord Min meminta ijin untuk ikut bersama Youno dan Chun, permintaan yang langsung dikabulkan oleh ayah nya, karena dia senang putranya dapat berteman dan belajar dari kedewasaan Lord Youno.

(Author pov : padahal Minnie ngikut karena ada Chunnie sehati & sehobby)

Lord Youno hanya bisa tersenyum masam, ketika Lady Je memilih berpergian dengan kuda, dia tidak bisa menolak permintaan Boo yang menagih hutang karena telah menyelamatkan diri nya dari lady Miemi semalam, dan berjanji tidak akan lagi mau menginap di Choikang authority, tubuh nya bergidik mengingat cerita Hong So.

Keinginan Lady Je memang susah untuk di tolak, apalagi kalau dia sedang memakai pakaian samaran nya, kini mereka mendirikan tenda di pinggir danau, terpaksa menginap dialam terbuka karena Lady Je ingin meneruskan perjalanan, tanpa mau berhenti di sebuah kota kecil yang mereka lewati siang tadi.

Mereka bertujuh, Youno, Lady Je, Lord Chun, Lord Min, Seong, Hong So dan Woo.

Lady Je POV

“Nona… belum tidur ?” Seong menyapa ketika masuk kedalam tenda mereka, sambil melepaskan ikatan sangtu yang seharian ini bercokol di kepala nya.

“Apakah yang lain sudah tidur ?” aku bertanya pada pelayan setia ku,

“Ya.. terakhir kulihat Lord Chun dan Lord Min memasuki tenda mereka, aku tidak melihat Lord Youno, mungkin sudah tidur di tenda nya.” Seong menjawab pertanyaan ku sambil merebah kan tubuh nya dialas tenda.

“Aku keluar sebentar mencuci muka ku”

Malam belum terlalu larut, nampak nya yang lain sudah terlelap di tenda masing-masing, lelah berkuda seharian tanpa berhenti. Kuraup dingin nya air danau yang jernih, butiran-butiran nya menerpa wajah ku, angin sejuk berhembus membuat tubuh ku terasa segar, walau musim panas tapi karena sekarang kami berada di daerah pegunungan, angin sejuk menyertai udara malam ini.

Aku duduk di sebatang pohon kering di pinggir danau tidak jauh dari api unggun dan tenda kami, teringat akan kata-kata Madam Choikang, memang masa kecil dan masa remaja ku banyak dihabiskan di kediaman Jung,  aku juga sering mendengar kalimat miring yang menjadi pergunjingan diantara Madam-Madam dan putri-putri dari authority di negeri ini.

“Bagaimana kelak apabila Lord Youno sudah menikah ? apakah wanita itu akan mengekor selamanya ?”, kalimat yang paling disukai wanita-wanita untuk menggosipkan diri nya.

Madam Jung ibu Lord Youno sering menyuruh nya untuk mengindahkan kalimat-kalimat miring itu, beliau sudah menganggap Lady Je seperti anak nya sendiri, dan beliau melaksanakan amanat mendiang Madam Kim untuk mengasuh serta mendidik Lady Je.

Seong pelayan setia nya, mereka tumbuh bersama dari remaja, ketika Seong datang ke kediaman kami menggantikan kakak nya yang sakit keras, aku sudah merasa cocok dengan nya, kami satu hati menyukai seni bela diri yang ternyata sudah menyatu dengan diri Seong sejak kecil, kakek nya adalah seorang pendekar terkenal di jaman tiga kerajaan yang mengasingkan diri di pegunungan, Seong amat mahir menyumpitkan jarum dan melempar belati serta menotok titik-titik lemah di tubuh lawan.

“ahh.. kau melamun lagi Boo…?”

Suara Youno mengagetkan Lady Je, nampaknya dia terlalu hanyut oleh lamunan nya sehingga tidak mendengar langkah Youno, yang sekarang sudah duduk di sebelah nya.

“kau tahu legenda di danau ini ?” suara nya serius terdengar disebelahku.

“Tidak.. apakah ada sebuah legenda mengenai danau ini Yun ?” aku mengernyitkan dahi, karena sudah berkali-kali aku melewati danau ini tapi belum pernah mendengar ada legenda atau cerita tentang danau yang ada di depan kami.

“Menurut cerita, apabila seorang laki-laki duduk melamun di tepi danau ini, cinta nya akan diambil oleh wanita penunggu danau, untung nya kau wanita.. tapi tetap saja harus hati-hati, penunggu danau ini bisa saja salah lihat karena kau memakai pakaian pria !” Youno mencubit hidung wajah polos yang hampir mempercayai guyonan nya.

“Huuhh.. ngarang !” wajah ku cemberut, “lagi pula cinta ku sudah diambil oleh….., oh Yunnie apakah kau masih mempunyai ubi ? nampak nya perut ku masih lapar.” Hampir aku kelepasan bicara, untung Yunnie tidak mendengar.

“Mwo.. Boo kau tadi makan dua buah belum kenyang ? ada, tapi belum di bakar, kau mau ?”

~~~

Youno beranjak kearah api unggun melemparkan beberapa potong kayu kering, lalu dia berjalan ke bungkusan karung di depan kemah Woo, mengambil tiga buah ubi dan sebotol arak, lalu duduk di samping Lady Je yang sedang mengorek-ngorek api unggun dengan kayu ranting, tatapan matanya yang diam melihat kobaran api seakan-akan ada sesuatu yang ingin dia utarakan pada Youno.

Youno meletakkan 3 buah ubi ke kobaran api unggun yang sudah menyala terang, hawa panas menerpa muka mereka, membuat duduk mereka harus mundur sedikit, Youno menyesap sedikit arak ke bibir nya, lalu menyerahkan kepada Lady Je yang langsung meminum nya beberapa teguk.

Untuk urusan arak Youno memang kalah jauh dengan Lady Je yang tahan minum bergelas-gelas arak, kini Lady Je merasakan hangat arak di tubuh nya, menyalakan keberanian nya untuk menyampaikan sesuatu yang di tahan nya sejak tadi.

“Yunnie…, aa..ak..ku.. mungkin akan tinggal lama dengan ayah ku.”

“hmm.. jadi kau akan jarang ketempat ku, begitu maksud mu Boo ?” Youno menatap wajah yang terdiam menunduk disebelah nya.

“Ne.. kelihatan nya seperti itu” Lady Je menarik nafas, satu lengan menopang dagu nya.

“Bukan karena ucapan Madam Choikang ? sehingga kau tidak mau tinggal di tempat ku lagi ?” mata Youno tertuju ke tulisan-tulisan ditanah yang dibuat oleh Lady Je dengan goresan ujung ranting kayu, dia pun ikut mengambil ranting kayu dan mulai menggoreskan ujung nya ke tanah.

“Tidak.. bukan karena itu, kasihan ayah ku sudah tua sendirian memimpin authority nya” lady Je beralasan bohong, karena ayah nya tidak sendirian memerintah authority nya, ada sepupu Lord Hyun Joong yang membantu ayah nya.

Mereka berdua terdiam dengan pikiran masing-masing, mata dan tangan mereka tertuju pada ranting kayu yang mereka gores-gores kan di tanah.

Tiba-tiba mereka berdua serentak berdiri dan menggenggam pedang, berlari dengan langkah ringan sekejap mata terlihat seperti terbang, dibelakang Lord Chun dan Hong So telah menyusul mereka, sedang kan Seong bersama Woo menjaga kuda-kuda dan Lord Min yang masih tertidur nyenyak di dalam tenda, rupa nya mereka terbangun juga mendengar langkah-langkah kuda menuju kearah tenda.

“Lord Youno…., ah.. Lady Je.. pendengaran kalian masih setajam yang kuduga !” seorang laki-laki tambun namun kekar dengan wajah kasar brewokan turun dari kuda nya, terlihat sebuah bekas luka memanjang di leher nya.

“Yesukei…!” Lady Je langsung melompat dan merangkul tubuh besar itu.

“My Lady.. anda masih gemar mengenakan pakaian pria ? kukira tadi anda datang dengan pakaian hanbok mu yang cantik” wajah pria brewokan itu langsung merentangkan tangan nya tidak berani membalas pelukan Lady Je, karena ujung pedang Lord Youno sudah mengarah disamping leher nya, siap menebas kepalanya apabila tangan nya berani membalas pelukan Lady Je.

“My Lord… bisakah yang mulia menurunkan pedang anda, lihat tangan ku tidak menyentuh sedikit pun !” Yesukei menaikkan kedua tangan nya keatas.

“Hahaha… sudah lah Yunnie, kau hanya akan membuat Yesukei kencing berdiri !” Lady Je tertawa gembira, tak mengira bisa bertemu Yesukei di pegunungan ini.

Youno menurunkan pedang dan memasukkan kedalam sarung nya “Yesukei.. sedang apa kau ada di pegunungan ini ? lama sekali kita tidak bertemu.”

Youno memeluk erat Yusekei yang telah bersumpah akan mempertaruh kan nyawa nya untuk Lord Youno, ketika seekor macan liar hampir membunuh nya, tanda luka di leher nya oleh cakaran macan adalah bukti nyawanya pernah diselamatkan oleh Lord Youno.

“anak buah ku tadi melihat api unggun dan memeriksa, ternyata Tuan ku sedang berkemah, jadi aku bergegas meninggalkan arak ku untuk menemui Tuan.” Yesukei gembira sekali bertemu tuan nya yang sudah lama tidak dilihat nya.

“ah itu pasti Temakei, sehingga kami tidak mengetahui nya.” Mata Youno melirik seorang pria bertubuh kurus, yang keberadaan nya sulit di deteksi oleh Youno atau pun Lady je.

“My Lord…, maaf kan aku telah mengintai anda diam-diam.” Temakei membungkuk hormat.

“Tuan ku.. lebih baik rombongan anda beristirahat di desa kami daripada di alam terbuka.” Yesukei membujuk Lord Youno.

“Ayolah Yunnie…” Lady Je merayu Youno, karena dia sudah membayangkan arak khas milik kelompok Yesukei.

“Ne.. tapi janji kau tidak boleh menyentuh arak Yesukei, Ara ! atau lebih baik kita kembali ke tenda saja ?” Lord Youno mengancam Lady Je, yang hafal dengan kebiasaan Boo apabila bersama Yesukei.

“Ne.. aratsoyo, aku tidak akan menyentuh arak setetes pun, puas !” mata nya melotot kearah Lord Youno, tapi sambil sembunyi-sembunyi Lady Je sudah memberikan kode kepada Temakei.

“Hong.. dan Temakei bawa dua anak buah Yesukei, jemput Lord Min, Woo dan Seong” Youno memerintahkan Hong sambil menaiki seekor kuda milik Temakei.

“Baik tuan ku…” Hong So segera berlalu bersama Temakei dan dua orang bawahan Yesukei.

“Oh Yesukei kenalkan sepupu ku Lord Chun.” Youno sesaat lupa dengan kehadiran sepupunya yang bingung dengan teman-teman Youno yang baru di lihat nya, bertampang kasar seperti perampok.

“My Lord… “ Yesukei membungkuk hormat kepada Lord Chun, dan menyuruh seorang anak buah nya untuk menyerahkan kuda nya kepada Lord Chun.

“Ayo.. Boo…!” Youno mengulurkan tangan nya kepada Lady Je untuk naik ke kuda Temakei yang dia tunggangi, “apakah tempat mu jauh Yesukei ?” Youno kembali bertanya kepada Yesukei, ketika Lady Je sudah duduk di belakang nya.

“Tidak jauh tuan ku, di balik bukit itu.. hiyaa..!” Yesukei menghela kuda nya.

Author POV

Yesukei setengah keturunan bangsa mongol adalah sekelompok perampok yang dulu amat ditakuti oleh para saudagar, kelompok nya sulit di tangkap karena Yusekei dan kelompok nya selalu berpindah-pindah, ketika suatu hari seekor macan hendak menerkam nya, dia berjanji apabila dia tidak mati dia akan bertobat berhenti menjadi perampok.

Walaupun dia sudah bertobat tidak pernah merampok lagi, namun kebiasaan nya berpindah-pindah tempat membuat nya sulit untuk ditemui oleh Lord Youno dan Lady Je.

~~~

“Yesukei.. tidak !, jangan coba-coba kau berani memberi Lady Je arak mu walau hanya setetes !” Youno mengancam Yesukei yang sedang menuangkan arak ke gelas Lady Je, ketika dia kembali selesai membersih kan badan dan berganti pakaian.

Tentu saja Lady Je langsung menghiasi wajah nya dengan bibir mengerucut cemberut, dia tadi sudah berjanji untuk tidak menyentuh arak Yesukei, jadi tidak berani membantah larangan Youno, Lady Je beringsut pergi meninggal kan meja yang bergelimpangan dengan arak kesukaan nya, ketika Yunnie dengan tegas menyuruh nya untuk membersihkan badan dan mengganti pakaian nya yang bau kuda.

Selesai membersihkan tubuh dan berganti pakaian yang bersih, Lady Je duduk di alas tidur, di kamar yang telah disediakan Yesukei untuk nya, wajah nya tersenyum-senyum mengingat Temakei datang kepinggir sungai menyerahkan dua botol arak yang sekarang sedang dipandangi nya dengan mata berseri-seri.

“Nona.. jangan terlalu banyak minum, dan aku mungkin akan tidur bersama putri nya Yesukei, kulihat tadi nampak nya dia kurang sehat, aku akan memeriksa nya” Seong pamit keluar kamar,

Sebenarnya Seong hanya beralasan tentang kesehatan putri nya Yesukei, dia tidak mau nanti malam tidak bisa tidur mendengarkan ocehan Lady, dan tendangan kaki atau tangan nya yang luar biasa melindur apabila sedang mabuk arak Yesukei.

(Author POV : melindur : berbicara, berjalan atau bergerak dalam tidur)

~~~

Lord Youno meninggalkan Yesukei, Lord Chun dan Lord Min yang sudah terkapar mabuk, berjalan menuju kamar nya yang bersebelahan dengan kamar Lady Je, dilihat kamar Lady Je sudah gelap mungkin dia  sudah tidur, wajah nya tersenyum senang karena baru kali ini Boo mau menuruti larangan nya untuk tidak meminum arak.

Tubuh nya di rebahkan di alas tidur yang empuk, bersyukur bertemu Yesukei apabila membandingkan alas tidur tipis di tenda yang sempit dan hembusan angin pegunungan, setengah matanya terpejam ketika terdengar suara berisik dan bunyi sesuatu yang pecah di kamar Lady Je, cepat-cepat diambil pedang nya, dia tidak sempat memakai jubah nya.

Youno POV

Dalam kegelapan kamar Lady Je, Youno mencium wangi khas arak Yesukei, “Aishhh… aku sudah terpedaya rupa nya, pantas dia tidak kembali lagi setelah kusuruh membersihkan badan nya”, Youno kembali ke kamar nya mengambil penerangan dan kembali lagi ke kamar di sebelah nya, menaruh penerangan di tempat nya.

Tubuh ku kaku terkejut ketika sepasang tangan memeluk ku dari belakang, aku hanya mengenakan pakaian dalam ku, sehingga kulit lengan nya menyentuh kulit di perut ku.

“Hihihi… Yunnie, pasti sekarang kau sedang bangga tersenyum karena aku menurut pada mu” suara boo tertawa cekikikan dibelakang ku, nafas nya berhembus di punggung ku menembus kain tipis pakaian dalam ku.

“Boo.. kau sudah nakal memperdayai ku, awas besok pa..…!” kalimat ku terhenti

Ah.. aku lupa kebiasaan Boo melindur kalau sudah mabuk arak nya Yesukei, tubuh ku perlahan berbalik melepaskan pelukan tangan nya di pinggang ku, kupegangi pundak Lady Je dengan memalingkan wajah ku dari mata nya yang terpejam tidur, karena Boo hanya mengenakan pakaian dalam wanita, dengan rambut hitam nya terurai panjang.

“hehehe.. harus nya Yunnie kan sudah tau kalau tidak pernah menang untuk urusan memperdayai, hihihi… ini hukuman untuk mu karena melarang ku minum arak nya Yesukei !”

BUGGGHHHH…. Tubuh mereka berdua jatuh perlahan di alas tidur ketika kaki Lady Je memiting kaki Youno, seandai nya Youno tidak menopang bahu nya, mungkin besok pagi di kepala Lady Je akan tumbuh sebuah benjolan akibat berbenturan dengan lantai.

Jantung ku berdegup keras, wajah Boo yang tersenyum dengan mata terpejam, bibir merah nya yang alami bergerak-gerak menggumamkan kalimat yang tidak jelas, wangi arak Yesukei yang harum seperti wangi bunga menggelitik penciuman ku, leher dan dada nya yang menonjol sempurna terlihat mengintip dari sela-sela pakaian dalam nya yang putih.

Ku belai pipi Boo yang terasa halus di kulit tangan ku, bibir nya… leher nya… ahh.. hasrat ku segera merasakan bibir nya, terasa halus lembut saat bibir ku menyentuh nya, mengecup nya berkali-kali, perlahan-lahan melumat bibir bawah nya, manis dan kenyal… tangan ku terus membelai-belai kulit leher nya yang putih mulus, “inikah rasa nya berciuman ?”, rasa yang luar biasa pikir ku, hanya dengan mencium bibir Boo, aliran darah ku terasa hangat mengalir diseluruh tubuh dan membuat sesuatu terbangun di bawah sana di balik celana ku.

BUGGGHHHH…

“aww…! Aku terpekik pelan ketika tangan Boo tiba-tiba memiting tangan ku yang sedang menikmati halus kulit leher nya.

“awww..! jeritan ku sedikit keras ketika tangan dan kaki Boo memeluk tubuh ku, kaki nya jatuh tepat di milik ku yang sedang mengeras tegak, keringat dingin mengucur di pelipis ku menahan sakit di selangkangan.

~~~

Lady Je POV

nghh.. wanginya arak Yesuke terasa harum menggelitik indera penciuman ku, rasa nya malas mataku membuka, dengan mata masih terpejam kuhirup kuat-kuat harum nya arak dan wangi tubuh Yunnie, hmmm indah nya bermimpi dapat menghirup bau tubuh Yunnie.

“Changkaman.. ! apakah dalam mimpi bisa merasakan wangi udara yang kuhirup ?” pikir ku dalam hati, mencoba mencerna lebih jernih.

“Yunnieee….!” Saat kubuka mata, dada kekar kecoklatan dan bau tubuh Yunnie meyeruak di hidung ku, Tubuh ku tidak bisa bergerak, lengan kekar nya memeluk ku erat.

“Ughh.. Boo..” Yunnie terbangun hanya bergumam tanpa membuka mata dan semakin mempererat pelukan nya.

Dadaku berdetak cepat, tubuh ku gemetar, rasa takut melanda namun terasa nikmat berada dalam pelukan Yunnie, kudekatkan wajahku kedada bidang nya.. kuhirup sedalam-dalamnya wangi tubuh Yunnie.. hmmm…

“ngghhh….” aku melenguh ketika tiba-tiba bibir Yunnie menyentuh bibir ku, tanpa kusadari saat menghirup nikmat bau tubuh nya, bibir dan hidung ku tadi menyentuh kulit dada Yunnie.

“ngghhh…” lenguhan terdengar dari mulut Yunnie, yang kini tangan nya sudah membelai tengkuk ku.

Bibir nya membasahi bibir ku, perlahan-lahan kucoba memagut bibir bawah nya.. manis.. kenyal dan..

“mmpphh.. ngghhh…” bibir Yunnie semakin cepat meraup seluruh bibir ku, membuat ku mendesah merasakan aliran darah ku hangat mengalir di seluruh tubuh ku, membuat seluruh kulit ku ingin merasakan sentuhan bibir Yunnie, “inikah rasanya berciuman ?” hangat dan terasa sesuatu yang aneh di kedua payudara dan di kemaluan ku yang tiba-tiba basah, “apakah aku mengompol ? tidak mungkin ! oh jangan sampai Yunnie tahu !”

Youno POV

Aku mendengar pekikan namaku, Boo yang terbangun dalam pelukan ku, entah mengapa damai sekali rasanya memeluk tubuh nya, semburan darah hangat kembali mengalir di tubuh ku saat bibir nya menyentuh kulit dada ku.

Kunikmati kembali bibir manis yang kulumat semalam, bertambah nikmat ketika bibir itu membalas lembut melumat bibir ku, desahan nya yang indah mengelus-elus hasrat ku, meraup dan melumat seluruh bibir Boo, menelusuri dalam mulut nya, menyentuh lidah nya dengan lidah ku, saliva kami saling bersatu.

Kulit tengkuk nya yang halus diantara anak-anak rambut, menggelitik bibirku untuk mengecup nya, menelusuri telinga.. leher.. dan…

“ngghhhhh…. Ahhh…” Boo mengerang saat bibir dan tangan ku menyentuh bagian dada nya, kutarik halus tali pita yang mengikat pakaian dalam nya, membuka nya… menatap halus putih bersih bahu dan dada nya yang terbuka, menarik bibirku untuk mengecup dan lidah ku untuk membelai nya.

Pandangan mata bulat hitam itu kini memandang ku sayu, Boo menikmati setiap sentuhan ku di tubuh nya, erangan nya kembali terdengar saat mulutku meraup puting payudara berwarna pink muda itu, yang semakin mengeras di dalam mulut ku, kumainkan lidah ku mengelilingi bentuk puting nya, menghisap nya dengan keras.

“Agghhh… Yun.. ngghhh..” tangan nya menjambak rambut ku menekan kepala ku ke dada nya, leher nya merenggang nikmat, membuat mulut dan tangan ku semakin merajalela mengemut, menghisap dan meremas kedua payudara Boo.

Pikiran ku mengingat-ingat gambar yang pernah kulihat di buku terlarang milik Chunnie, hubungan sex antara laki-laki dan perempuan, tanpa kusadari tangan ku sudah membelai-belai kemaluan nya yang sudah basah oleh cairan lengket.

Bulu-bulu halus yang kuraba seakan menggelitik milik ku untuk menyibak dan memasuki nya, membuat tubuh Lady Je yang terbaring bangun dan mencium bibir ku, melumat nya, membasahi bibirku dengan saliva kami berdua, desahan-desahan dan erangan nya semakin membuat milik ku berdiri tegak dan membesar.

Mata kami saling bertatapan memandang dalam, inikah cinta ? apakah Boo mencintai ku ?, kukecup kedua mata itu, kubuka tali pengikat di celana ku, dibagian tengah nya sudah basah oleh cairan bening dari milikku yang terasa basah setiap mendengar desahan dan erangan dari Boo.

Apabila kuteruskan berarti aku akan mengambil kehormatan Boo, apakah dia memang ingin menyerahkan kehormatan wanita miliknya kepadaku ?

Lady Je POV

Sentuhan lembut Yunnie di kemaluan ku membuat bulukuduk ku merinding, menahan getaran sesuatu yang tidak kumengerti, didalam milikku terasa berdenyut-denyut setiap usapan-usapan jari jemari Yunnie menyentuh nya, ini kah cinta ? apakah Yunnie mencintaiku ?.

Apabila ini adalah cinta, rasa nya aku rela menyerahkan kehormatan dan hidup ku kepada Yunnie.

~~~

“Boo…” Youno menatap dalam penuh cinta mencari jawaban di kedua bola mata Lady Je

Lady Je terdiam menatap dalam penuh cinta pada kedua bola mata Lord Youno, tangan nya merangkul leher Lord Youno yang sudah menindih diatas tubuh nya.

“Saranghae…” suara penuh ketegasan dan kesungguhan terucap dari mulut Lord Youno.

“Saranghae…” suara penuh percaya diri dan kesungguhan terucap dari mulut Lady Je

Lady Je memejam kan matanya, saat bibir Youno melumat bibir nya dengan halus lembut dan… tubuh nya bergetar ketika tangan Youno membuka dan menekuk kaki nya, Youno mengarahkan milik nya kearah lubang milik Lady Je, keringat dingin keluar satu persatu di pelipis mereka berdua.

“aarrgghhhhh…. Sakiiiit Yun !”

“Aku akan pelan-pelan Boo…” Tubuh Youno juga turut bergetar saat ujung milik nya mulai memasuki lubang kehormatan Lady Je.

“ngghhh… Aakkhh.. periiih Yun.. ngghh..” Lady Je kembali berteriak kesakitan merasakan perih yang amat sangat di dalam lubang milik nya, ketika setengah milik Yunnie nya maju mendorong kedalam.

“Aakkhhh….” Desahan dan tarikan nafas terdengar dari mulut Youno, milik nya semakin mengeras dan membesar saat merasakan sentuhan dinding milik Lady Je.

“Aarrggghhhhhhhhhh…… ngghhhh.. aakhhh” teriakan keras mereka berdua ketika seluruh batang milik Youno mendesak maju mencapai bagian terdalam milik Lady Je.

Cairan hangat berwarna merah membasahi batang milik Lord Youno, Lord Youno mengecup tetesan-tetesan air mata Boo nya yang mengalir di wajah nya yang menahan sakit dan perih akibat dorongan milik Loerd Youno yang besar dan panjang.

Youno menciumi leher Lady Je, dan kembali merasakan dua buah puting payudara nya yang bertambah kencang, berharap mengurangi rasa sakit dan perih yang dirasakan oleh Lady Je.

“aku akan menggerakkan nya Boo.., aakhh… ngghh…” desahan nikmat dari mulut Youno mengikuti setiap gesekan-gesekan dinding kemaluan milik Lady Je yang sempit, menggesek lembut batang milik nya.

“Aakkhh.. ngghhh… ngghhh.. sakit Yun.. ngghh..” rasa sakit dan perih perlahan-lahan berganti menjadi rasa nikmat di dinding-dinding kemaluan Lady Je.

“Oughh.. Boo.. ngghh..akhh.. hhh..” rasa nikmat semakin menjalar di seluruh tubuh Youno, gerakan maju mundur batang milik nya ingin semakin cepat menggesek dan menyentuh dinding milik Boo yang perlahan-lahan mulai berdenyut-denyut, memijat-mijat halus seluruh batang milik nya.

“ngghhh.. ahhh..” Tangan Lady Je mencengkram lengan Youno, matanya terpejam menikmati setiap gerakan batang milik Yunnie nya, menggesek maju mundur di dalam lubang milik nya.

“akkhh.. akkhh..” gerakan batang milik Youno semakin intens irama nya, menekan kuat disetiap hentakan nya, semakin nikmat menggoyangkan pinggang nya, semakin cepat menggerakkan batang milik nya menusuk-nusuk hingga bagian terdalam lubang milik Lady je yang masih sempit dan kesat.

“Oughh.. Yunnie.. aarrghhhhh… Yunniee… aargghhhhhhhh…” Cairan hangat mengalir dari lubang milik Lady Je, tangan nya mencengkram kuat-kuat lengan Youno, kenikmatan klimaks kepuasaan Lady Je yang pertama tersembur keluar.

“Oohh.. My Lady.. oughh.. My Boo, ngghhh.. ergghhhh..” Youno semakin cepat mendorong dan memaju mundur kan batang milik nya didalam milik Lady Je, cairan klimaks Lady je melicinkan setiap hentakan dan tekanan batang milik Youno hingga menyentuh titik kenikmatan Lady Je.

“ahhh.. Yunnie.. ngghhh..” lady Je kembali melenguh dan mendesah nikmat

“Boo.. ngghh.. akkhhh.. agghh.. aahhh.. oughhh My Lady.. ahhhh” denyutan dinding milik Lady Je semakin kuat meremas-remas keseluruhan batang milik Youno, membuat desahan dan erangan Youno semakin menggila mempercepat batang miliknya maju mundur di dalam lubang milik Lady Je.

Tubuh Youno bergetar hebat merasakan sensasi yang baru pertama kali dirasakan nya, setiap inci gerakan milik nya tersentuh oleh sempit nya lubang milik Boo, semakin cepat darah mengalir dari jantung nya, menghantarkan aliran-aliran kenikmatan yang tiada duanya.

Youno menarik tubuh Boo tanpa melepaskan miliknya dari lubang milik Lady Je, memposisikan tubuh Lady Je menduduki pangkal paha nya, Youno sendiri duduk menyelonjorkan kaki nya, membantu lutut Lady Je menekuk di kiri kanan nya, memegangi pinggang Boo mengajari nya untuk menaik turunkan tubuh nya keatas kebawah.

“ahh. Boo.. akkhh.. aghh..” erangan kenikmatan semakin dirasakan Youno karena dengan posisi ini seluruh batang milik nya tenggelam masuk ke dalam milik Lady Je.

Kedua tangan lady Je merangkul erat di leher Youno, menciumi bibir Youno dengan gerakan cepat, secepat gerakan pantatnya naik turun menekan kuat setiap hentakkan di batang milik Youno masuk kedalam lubang milik nya.

Youno menahan tubuh nya dengan dua tangan di belakang nya, merasakan sensasi yang luar biasa dari setiap gerakan dan hentakan milik Lady Je membenamkan seluruh batang milik nya, ciuman panas dari lady Je membuat nya ikut membalas ciuman itu, dan menggerak-gerakkan pantat nya naik turun berlawanan dengan gerakan lady Je.

“oughh.. Yun.. aghhh.. ahhhh.. Yun… akkhh…” Lady Je semakin cepat menaik turunkan pantat nya, ujung batang milik Youno yang berdenyut-denyut menyentuh titik kenikmatan nya, milik nya ikut berdenyut-denyut semakin hebat meremas kuat batang milik Youno.

“Boo.. aghh.. ngghh.. akkhh… ahhh.. oohh.. hhh”

“Aahh.. ngghh.. akkhhh.. Aarrgghhhhhhhhh…… akkhhhh…” teriakan keras Youno dan Lady Je bersama-sama mencapai kenikmatan, kepuasan cairan sperm Youno menyembur deras di dalam milik Lady Je, bercampur menjadi satu dengan cairan yang di semburkan oleh Lady Je, ungkapan dari cinta mereka berdua.

Lady Je merebahkan kepalanya di dada Yunnie, tubuh mereka basah oleh keringat.. perlahan-lahan Youno merebahkan tubuh nya di alas kasur, memeluk tubuh Lady Je.. membelai lembut rambut hitam nya.

Lady Je.. Boo.. telah menyerah kan kehormatan wanita nya pertama kali untuk Lord Youno.. Yunnie.., teman semasa kecil yang tumbuh bersama-sama hingga menginjak dewasa, tanpa mereka sadari telah menumbuhkan Cinta dan kasih sayang di antara mereka berdua.

tbc

—————————————————————————————————————————————————-

Main Cast

Yunho                   : Lord Jung Youno / Lord Youno (read : Yuno) / Yunnie

Jaejoong              : Lady Kim Je Je / Lady Je / Boo

Yoochun              : Lord Park Yu Chun / Lord Chun

Junsu                    : Lady Kim Suie / Lady Su

Changmin            : Lord Choikang / Lord Min

—————————————————————————————————————————————————-

Author : NC YunJae nya kuraaaangg HOT !!!!, susah juga ternyata menuangkan dalam tulisan YunJae pertama kali NC an dijaman dahulu, dimana masih rada-rada tabu untuk blow job… *duuhh bahasa nya author..#Plaaakkk.

Mianhae Readers R/R please, gimana menurut readers ttg line history cerita ini ?

NB : next Chap mulai timbul konflik dan inti dari cerita history ini.. nantikan di chap 4. TERUSIN NGGAK NIH !!!! hola loha siders…

12 thoughts on “Chapter 3 Secret Of The Gold And The Blood

  1. no comment deh….(saya prtama kali baca FF NC GS),
    ngumpet di sudur kamar yunjae sambil peluk laptop,

    ntar lady jae hamil kagak??????

    betewe umur mrka brpa sih????

  2. aaaahhh~~ lord yun…lady je…(≧∇≦)/ *mimisan*
    ayo gausah pacaran, langsung nikah aja wkwkwkwk ntar lady je keburu hamil lagi yun XDD

  3. woaaaa nc #tepar
    yakin jeje pasti bakal hamil
    oooy uno kawinin jeje segera atuuh

    seneng akhirnya keperjakaan uno dan keperawanan jeje terenggut masing”
    teringat ada yeoja yg hampir ajah memperdaya uno
    ==
    ciyeeeee yg bercinta
    ヽ(^。^)ノ

  4. ….
    kirain pas jaema kaga sadar mereka ngelakuinnya..
    eh?? ternyata malah pas jaema udh sadar 100%.. heheheehh~ jd mreka pacaran kah., pr langsung merried juga kaga napa2 dah..

    pas jaema sma yunpa triak yang di luar ngedengerin kaga ya..
    apa mreka ngintipin(lirik ChunMin)

  5. kyaaaaaa kyaaaaaaa umma ma yunppa akhirnya guling2 d ranjang juga…kyaaaaa kyaaaa*kibar2 CD Yunppa*
    omo!omo!biarpun ga se hot biasanya,tapi kesannya romantis…aaaaaaaaaa

  6. ada Nc lagIii

    *dies

    hahahaha
    aduh kembali bingung kalo sudah dihadapkan dengan mengometari ff yg ada NC nya
    hahahahahaq

    thanks to arak
    yg akhirny menyatukan mereka

    hahahaha

  7. Hho emank bnr2 yah changmin ama uchun sehati sehobby. .hahaha

    wawww sumpah thor gk sanggup aku bca hot gila byk aku skip. . Hho emank bnr2 yah tuch arak yesukei jd ke ingat di ff yg dlu arak’a abaa-san. .
    Haha
    lanjud part 4. .

Leave a comment